MELDANEWSONLINE.ID - Dwi Putra Pangestu yang diduga tewas dibunuh oleh beberapa rekannya pada tanggal 16 Oktober 2016 lalu dicurigai pelaku pembunuhan tersebut diantaranya rekan semasa duduk dibangku SD Fkr, Reb, dan Sai warga caringin yang keseharian mereka menganggur dan tidak punya pekerjaan tetap dan didalangi oleh pelaku JJ warga Cimande yang bekerja sebagai Kamra pada saat itu.
Sampai pada hari ke 40 Ayah korban di Pontianak bertolak ke Jakarta dan langsung menuju bogor pada saat Demo Ahok di gelar dijakarta
Kesaksian yang diterima ayah Korban berinisial US 50 Th bahwa Alm Putra meninggal karna dicekoki minuman Brotowali dan Anggur sampai mabuk dan pada saat mabuknya barulah dibantai habis putra saya menurut keterangan US ayah korban saat wawancara dipontianak pada Sabtu 29 Oktober 2022 dikediamannya jl Hm Suwignyo Pontianak
Kronologis dan motif pembunuhan yang hingga berita ini di turunkan saat pada tanggal 16 Oktober pagi hari sekira pukul 5:30 warga digemparkan akan ditemukannya Mayat di seputar areal Cimande talang 2 pas didepan mini market Alfamart pada saat 2016 lalu yang ternyata sosok mayat dalam keadaan terlungkup itu adalah putra bungsu saya Dwi Putra Pangestu saat itu berumur 16 tahun.
Untuk kejadian ini saya protes pada Oknum satlantas Polsek Ciawi berpangkat Aiptu nama Dede yang membujuk mantan istri saya untuk menyetujui bahwa ini lakalantas tunggal. Bagaimana bisa lakalantas motornya saja aman kok tapi luka yang diderita mayat anak saya bagaikan penyiksaan film G-30 S PKI yang mana luka diderita telinga nyaris putus tersayat ada luka tikaman gigi semua rontok dan rusuk kiri kanan patah sedangkan kendaraannya berdiri terstandar tanpa kerusakan alias aman dan utuh hanya bagian sepedo meter saja yang pecah seperti terkena hantaman balok kayu yang terdapat noda darah disekitar lokasi ditemukan mayat Dwi Putra Pangestu yang nyata tewas dibunuh dan disamarkan kasus nya oleh Aiptu Dede anggota lantas Polsek Ciawi
Atas keterangan saksi sepupu korban bernama Bety lah yang menyaksikan kejadian di Taman Malabar Bogor lalu muncul 4 nama ditempat kejadian pada malam hari sampai paginya ditemukan tewas anak saya (Rusman Haspian)
0 Komentar